Selasa, 01 Januari 2019


Apa kabar diriku?

Image result for gemerlap pergantian tahun
by google

Mungkin sebagian orang akan menanyakan apa kabar mu? Jawaban tergantung kondisi atau coba memanipulasi diri. Biar terlihat elegan daripada dibilang rapuh.

Tapi pernah kah kita menanyakan kabar kepada diri kita sendiri. Apa kabar diriku??? Jawaban yang pasti hanya diri kita sendiri yang tau. Baik benar kondisi juga kita yang tau. Terlalu sulit untuk menutup mata hati mengatakan everything is ok.

Seperti malam ini, hiruk pikuk pergantian tahun terdengar dimuka bumi ini, semua berpesta pora merayakan pergantian tahun ini. Meski Indonesia & sebagian negara lain sedang mengalami namanya musibah. Perayaan tetap berjalan dengan suka cita, dengan ala kadar ceritanya.

Begitu pula dengan saya, dari sudut kamar melalui jendela terlihat indah gemerlap kembang api. Bunyi petasan & terompet yang saling bersaut-sautan padahal kondisi hujan. Bisa saya bayangkan, mereka yang menyalakan kembang api sampai memakai payung. Ntah lah takut dengan tetesan air hujan atau percikan api dari petasan yang diledakkan diudara. Ntah lah hanya mereka yang tau dan kesenangan tersendiri yang diisi dengan tawa canda.

Seperti tahun-tahun sebelumnya setelah menikah, saya menikmati pergantian tahun dari dalam kamar. Si sulung yang takut dengan bunyi petasan, si bungsu yang ngga peduli dengan bunyi petasan atau terompet, yang penting bisa tidur pulas. Ngga terganggu sedikitpun. Suami sedang mengikuti acara pengajian yang selalu diadakan dimalam pergantian tahun. Sempat saya tanya ke si sulung, "kk ntar malam kita lihat petasan yuk?". "Ngga ah Ma, takut, aku dikamar aja". "Yah kan bunyi doang k, masak malam tahun baru kita dikamar terus?". "Tiang listrik aja diluar". (coba itu ya, mamanya iseng banget jawabnya).

So, bagaimana kabar diri ku? Hanya aku & Dia Yang Maha Tahu, kemana hati ini akan diarahkan. Dimulai dengan Bismillah & Niat yang tulus, untuk menjadi seseorang lebih baik lagi. Atau apa kita mampu melawan ketetapanNya? Masih tersedia 364 hari ke depan, untuk menentukan kabar diri ku. 

Sabtu, 27 Oktober 2018

Liburan Keluarga

Liburan ala keluarga kami adalah ketika UN sedang berjalan.

Sepedaan di minggu pagi

Minggu pagi biasanya kami isi dengan olah raga, apakah itu bersepeda ria atau lari joging di car free day / gbk. Padahal ya namanya minggu pengen banget ngukur kasur lebih lama & lebih panjang lagi. biasanya dari sabtu kita sudah prepare besok minggu kita kemana, ngapain & makan apa? Jeng...jeng...


Rabu, 10 Juni 2009

Cerita Kehamilan Pertama.



Setelah menikah hampir semua pasangan mengharapkan kehadiran sang buah hati, begitu juga dengan kami tentunya.

Jadi ingat sebulan setelah menikah, iseng saya bilang ke suami, ketika lagi ngmall. Hon, semoga 2 bulan lagi aku hamil ya. Kenapa harus 2 bulan lagi? tanya suami. Iya biar pas lahir adik bayinya kita genap setahun menikah. Hmm Insya Allah dimudahkan ya semuanya. Aminyra.
Tepat 3 bulan setelah penikahanku, tamu bulanan belum juga datang, padahal jadwal sudah lewat seminggu. Dalam hati saya berkata, seminggu lagi deh baru test pack. Mungkin kecapean karena jarak tempuh rumah - kantor, lumayan jauh yang harus dilewati dengan akses kereta api kurang lebih 45 menit. Itu yang saya harus tempuh setiap hari kerja.

Alhamdulillah saya rutin mencatat jadwal tamu bulanan saya. Ditiap tahun ada 1 kalender yang saya korbankan untuk mencatat jadwal tamu bulnan, jadwal puasa sunnah, jadwal ulang tahun keluarga & teman terdekat. Ini sangat berguna buat saya.

Tepat 2 minggu setelah jadwal tamu bulanan, saya bilang ke suami,

aku : Hon, aku kok belum dapet ya, harusnya minggu lalu? Apa aku hamil ya?
dia : Kamu udah cek?
aku : belum lah, malu mo beli test pack nya.
dia : Ya udah besok pulang kerja kita beli ya.

Senin, 05 Januari 2009

Ketika itu



Image result for asa itu
by google


Rasa itu pernah ada.



Dan selalu ada.

Rindu itu tetap ada.

Namun, ada tapi apa?

Ah sudah lah...

Waktu akan tetap berjalan dan selalu berjalan.

Waktu tidak pernah berhenti ditempat.

Jantung juga selalu berdetak.







LDR.!!! Long Distance Relationship.

Cie cie yang pernah el de er an nih yeee.






Buat sebagian orang mungkin ini berat, sangat berat.

Perbedaan waktu & jarak yang harus dilewati.

Ketika rindu datang, gw harus lebih kuat dari rindu itu sendiri untuk bertahan.

Menyiksa diri banget, kayak ngga ada cowo lain aja. Klo ngga loe sama si A atau ga si B deh, jadiin serep aja (emangnya ban) Itu yang selalu temen gw ucapkan.

Mungkin temen-temen kantor & temen maen gw, kasian liat kali gw ya. Jelek ga, cakep mayan lah (penilaian tiap orang pasti berbeda-beda) buat nyari pacar yang nyata di bumi Jakarta.

Gw hanya tersenyum, ya gimana lagi harus menjalani seperti ini (tahan napas, hii pacar aku kangen....)

Dan kemudian berharap dengan doa, kapan kita bisa bertemu kembali.

 
Ini sedikit al kisah yang pernah gw lalui. Jeng..jeng...jeng....

Awal perkenalannya, sekitar Desember 2006. Gw dikenalin sama temen gw, di PIM tepatnya. Sekedar jabat tangan & say hello, does it!!! Gw juga nggak tau kalau si mas ini tidak tinggal di Jakarta. Nggak banyak tanya juga sih, mulanya biasa saja (kek lagu mba Mer).


Selang 3 hari kemudian, pas jam istirahat hp gw berdering tapi no tidak gw kenali. Gw reject, paling sebel ngangkat telp ginian, ini pasti kerjaan orang iseng. Terus berdering lagi, reject lagi. Dering ke 3 gw angkat, (nada mulai judes) tapi karena suara tidak terlalu jelas, saingan dengan jam makan siang. Yang mana Mall Ambassador super ramai, riuh rendah suara orang makan & lalu lalang. Karena dia menyebutkan nama gw, gw pun perlahan menanggapi (hmmmm), oh berarti ini manusia bukan manusia jadi-jadian (peace ya mas).

Biasalah dia berusaha menjelaskan tentang siapa dia, masih ingatkan yang kemaren kita ketemuan, di PIM ? Ini Lia kan? Temennya si anu?

Dan gw pun cuma jawab, ow oh eh iya, ini gw, beneran Lia. Oh iya tapi maaf ini siapa ya? Maksud gw namanya. (beugh itulah gw selalu lupa nama orang klo pas kenalan). Halooo maaf bisa telp 15 menit lagi ga ya, suaranya kurang jelas, seperti di aquarium. Gw sedikit berteriak, karena temen-temen dah nungguin siap nyebrang & taxi pun menanti.

Di dalam taxi temen gw nanya, siapa? Kok kayaknya loe ogah-ogahan gtu nerima telp.

Ngga jelas, tapi dia tau gw, trus gw lupa siapa namanya.
Mungkin penggemar terselubung hahahahaha

                               SMS masuk : ok 15 menit lagi saya telp.
 
                               Apa katanya, Saya??? Formil amat yak.

Baelah tapi berharap juga ditelp balik (baca belagu).

Sampe office gw lupa, ritual abis makan (sikat gigi trus sholat, anak baik khan??). Lupa pula silent henpon, digeletakin aja dimeja. Teriak getar - teriak getar lah tu henpon, akhirnya bruk mendarat di karpet office. Selesai sholat gw lupa keberadaan henpon keramat itu, cari-cari kok ngga nemu ya. Ow ow my baby blue tergelatak tak bedaya di karpet, pas diambil...whattt 7 miss call. Langsung dong perasaan sebagai perempuan bergejolak, dia yang gw lupa namanya miss call berkali-kali. Ya Allah semoga dia punya niat baik sama aku, Aamiin.


to be continue yaaa

 

Jumat, 02 Januari 2009

Tentang Siapa Aku ...


Saya adalah aku yang dulu, sekarang & nanti (Insya Allah)

Terlahir dengan nama Yulia Handayani, dan biasa dipanggil Yulia atau Lia atau Joe.
Mulai coba ng-blog sekitar Januari 2008. Berkali-kali mengalami renovasi (blognya, jadi tulisannya di save ntah dimana, dan berakhir hilang!!!)

Hobby layaknya perempuan kebanyakan (moody), baca (biografi, novel, pengetahuan umum), nulis (apa aja yang lewat dikepala ditulis), nonton (action, drama, jangan film hantu aja), musik (live music, jazz), shopping (sekedar cuci mata & nenteng belanjaan), lari (cara sehat yang mudah & murah meriah), travelling (kalau sempat ini harus), dubbing (klo ada yang aneh gw suka dubbing-in dari pada gw cela).
(diatas itu semua, tergantung mood juga, maunya apa).

Asli Minang (walau ga bisa ngomong sama sekali). Tetap harus bangga jadi urang awak.

Mama bekerja dengan anak 2, yang tiap pagi layaknya tarzan kota, multi tasking di rumah (baca: hidup tanpa art), berusaha melayani 3 bayi raksasa (pop & kiddos) dengan baik.
Istri sah dari Dhaniel Meidithiya, dan telah melahirkan Fathimah Alya Danella & Muhammad Atho'Illah dari rahimnya sendiri. Buat keluarga kecilku, kalian adalah segalanya & terbaik dalam hidup ku. Bismillah, Insya Allah kita selalu bersama ya.

"Orang boleh pandai setinggi langit, tapi selama ia tidak menulis, ia akan hilang di dalam masyarakat dan dari sejarah. Menulis adalah bekerja untuk keabadian" - Pramoedya Ananta Toer


Lebih jauh tentang gw ada disini :
E-mail : yulia.handayani@gmail.com
Instagram : @yuliahandayani_12
Line : @yulia

Terima kasih yang sudah berkunjung & silahkan meninggalkan komentar.

Salam, Mama Alya & Atho


Apa kabar diriku? by google Mungkin sebagian orang akan menanyakan apa kabar mu? Jawaban tergantung kondisi atau coba memanipula...